Zidane Ukir Sejarah Bersama Real Madrid
Berita bola - Pelatih Real Madrid, Zinedine Zidane disebut berhasil menunjukkan keunggulannya di musim ini, terlebih sejarah yang belum pernah terjadi di era Liga Champions berhasil diukirnya.
Kesuksesannya membawa EL Real untuk berdiri kembali di podium juara UCL musim 2016/2017 membuat legenda besar Prancis tersebut kini menjadi satu-satunya manajer yang mampu menghadirkan titel juara Liga Champions dalam dua musim berturut-turut.
Maka, dengan kemenangan tersebut Madrid pun sah menjadi satu-satunya tim yang sukses mempertahankan gelar raja Eropa. Tentu status tersebut diraih tak lepas dari status kepelatihan sang pengukir sejarah, Zidane.
Dengan mengejutkan, Juventus kalah dengan skor telak atas Madrid 4-1 . Juara Serie A Italia itu disebut-sebut memiliki pertahanan terbaik di seantero Eropa. Namun pada faktanya, malam final Liga Champions yang diselenggarakan di Cardiff telah membuktikan bahwa Madrid tetaplah Madrid dengan gaya permainan yang mematikan ramuan Zidane, yang tak lain adalah legenda Juve sendiri.
Cristiano Ronaldo jadi penentu kemenangan berkat sepasang gol yang ditorehkan ke gawang Gianluigi Buffon, yang kemudian dilengkapi gol dari Casemiro dan Marco Asensio. Sementara itu, Juventus hanya mampu mencetak satu gol lewat sentuhan dari Mario Mandzukic.
Memang sebelumnya ada figur lain yang pernah meraih prestasi yang sama dengan Zidane, yakni Arrigo Sacchi bersama AC Milan (1989 dan 1990). Akan tetapi, pada saat itu kompetisi kasta teratas Eropa ini masih dengan format lama dengan nama European Cup. Ada pun dengan format baru bernama Liga Champions, Baru Zidane yang mampu membuktikannya.
Kesuksesannya membawa EL Real untuk berdiri kembali di podium juara UCL musim 2016/2017 membuat legenda besar Prancis tersebut kini menjadi satu-satunya manajer yang mampu menghadirkan titel juara Liga Champions dalam dua musim berturut-turut.
Maka, dengan kemenangan tersebut Madrid pun sah menjadi satu-satunya tim yang sukses mempertahankan gelar raja Eropa. Tentu status tersebut diraih tak lepas dari status kepelatihan sang pengukir sejarah, Zidane.
Dengan mengejutkan, Juventus kalah dengan skor telak atas Madrid 4-1 . Juara Serie A Italia itu disebut-sebut memiliki pertahanan terbaik di seantero Eropa. Namun pada faktanya, malam final Liga Champions yang diselenggarakan di Cardiff telah membuktikan bahwa Madrid tetaplah Madrid dengan gaya permainan yang mematikan ramuan Zidane, yang tak lain adalah legenda Juve sendiri.
Cristiano Ronaldo jadi penentu kemenangan berkat sepasang gol yang ditorehkan ke gawang Gianluigi Buffon, yang kemudian dilengkapi gol dari Casemiro dan Marco Asensio. Sementara itu, Juventus hanya mampu mencetak satu gol lewat sentuhan dari Mario Mandzukic.
Memang sebelumnya ada figur lain yang pernah meraih prestasi yang sama dengan Zidane, yakni Arrigo Sacchi bersama AC Milan (1989 dan 1990). Akan tetapi, pada saat itu kompetisi kasta teratas Eropa ini masih dengan format lama dengan nama European Cup. Ada pun dengan format baru bernama Liga Champions, Baru Zidane yang mampu membuktikannya.
Secara keseluruhannya, Madrid berhasil mengemas 12 trofi UCL, dengan lima piala lebih banyak dibandingkan koleksi dari tim-tim Eropa lainnya. Serta, hanya dimasa kepelatihan Zidane Madrid sanggup mengumpulkan total 503 gol di Liga Champions. Yang sekaligus memecahkan rekor sebagai satu-satunya tim dengan gol terbanyak sepanjang sejarah kompetisi kasta teratas Eropa itu.
Singkatnya, prestasi Zidane pun semakin memukau. Di bawah kepemimpinannya, Madrid sukses mengklaim lima titel kampiun, [La Liga 2016/17, Liga Champions 2015/16 dan 2016/17, Piala Super Eropa 2016 serta Piala Dunia Antarklub 2016].
Lima trofi yang berhasil diraih Zidane bersama Real Madrid hanya dalam rentang waktu 2016-2017 sejak penunjukan dirinya sebagai pengganti manajer sebelumnya, Rafael Benitez.
Zidane tercatat sebagai orang ke tujuh yang mampu memenangkan trofi UCL baik sebagai pemain dan manajer, dan menjadi orang kedua setelah Miguel Munoz yang merajai Eropa sebagai pemain dan Manajer Madrid, akan tetapi hanya pelatih asal Prancis ini yang mampu nempertahankan Trofi Liga Champions.
Blogger Comment
Facebook Comment